Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Sabtu, 15 Desember 2012

Solusi Patah Hati


"Jangan pernah menyamakan hubungan kita dengan hubungan orang lain, kita beda..."

Sedih, marah, kangen, sayang, jengkel, sebel, gak terima keadaan dan ingin bunuh diri. Sedikit lucu, tapi inilai peristiwa alamiah yang harus aku alami tentang kisah cintaku. Aku terjatuh saat ini, kalau dalam bahasa anak muda zaman sekarang itu GALAU. Sebagai anak muda zaman sekarang saya sangat sering mengalami kegalauan, tapi tidak pernah separah ini. Keadaan yang membuat semuanya itu berbeda. Yah keadaanku saat ini.
Namaku Prio. Dulu keluargaku bahagia, berkecukupan, dan sangat dibilang bahagia. Aku menikmati semua hidupku, kebahagiaanku saat itu. Hingga aku berani untuk memutuskan hidup kuliah di luar Kalimantan, tempat aku dan keluargaku tinggal sejak aku lahir.
Dunia mahasiswa memang dunia yang diluar dugaan, asem, manis, perubahan cara pandang dan gaya hidup semua dapat terjadi disini. Apalagi kondisiku yang jauh dari lingkungan keluarga membuatku Bebas denga diriku sendiri. Bandung menjadi tujuan utama kuliahku. Kota Bandung aku pilih karena aku akan menjadi pribadu yang maju kedepannya dengan hidup di kota metropolitan. Tempatnya orang-orang gaul berada. Meskipun aku lelaki, tapi aku lebih senang utk bergaya seperti perempuan dan menjadi diriku sendiri. Aku nyaman dengan keadaan ini. Karena aku bisa untuk menjadi diriku sendiri dan merasa bahagia.
Enam bulan aku menjalani kuliah dan kegiatan di Kota Kembang ini, banyak cerita yang aku dapat dan tak bisa kuceritakan satu persatu. Kota Bandung memang kota yang tak habis kesannya untuk diceritakan. Aku menjadi bebas disini. Meskipun aku bebas, liar tapi aku tetap pada jalan dan kaidah agaman. Aku tetap melaksanakan sholat 5 waktu dan ajaran agama lainnya. Apapun yang aku lakuka disini tak ada yang memperhatikan. Karena orang tuaku tak mungkin kesini. Orang tuaku hanya tau aku kuliah denga baik dan benar disini. Meskipun IPK ku tidak terlalu bagus.

Hidupku jenuh dengan kondisi liarku. Tiap malam aku dugem menghabiskan waktu dan merokok. Gaya hidup khas kota sudah aku jalani. Dan hingga aku menemukan titik jenuh dalam kehidupanku. Aku merasa hidupku tak ada arah dan aku tak bisa seperti ini terus. Aku bingung saat itu. Meskipun aku anak yang selalu mengandalkan orang tua mengirimkan uang, namun aku tetap kerja partime untk menambah, pengalaman, penghasilan, dan pergaulan. Yah! pergaulan. Aku merasa lebih liar saat bekerja menjadi penyiar radio di Kota Bandung. Gaya hidup penyiar disini sangat hedonis dan metropolis. Mau tidak mau, se-idealis aku saat itu, aku tetap terpengaruh.

Suatu hari aku mengisi siaran Ramadhan, jadi semua acara di radioku harus menyesuaikan dengan keadaan Ramadhan. Hingga bukan dari segi acara, bahkan saat itu banyak sekali brosur-brosur yang bertemakan islam masuk keRadioku. Mulai dari tawaran pesantren kilat, promosi produk islam dan lain sebagainya. Brosur yang membuatku tertarik adalah kursus mengaji. Sebuah lembaga disalah satu masjid membuka kursus mengaji. Aku berniat untk mengikuti kursus itu mengingat bahwa aku tidak bisa mengaji dan megisi kegiatanku lebih baik Ramadhan ini. Inilah saatnya aku bertobat dan kearah yang lebih baik. Toh juga aku tidak memiliki kegiatan lain selama kuliah libur semester. Keesokan harinya aku mendatangi lokasi kursu tersebut. Dan aku ikut kursus selama bulan Ramadhan. Banyak ilmu yang sudah aku dapatkan. Terutama tentang agaman dan juga........cinta.

Belajar mengaji terkadang membuat kita harus dan wak\jib untuk melaksanakan sholat 5 waktu, karena itu sudah paketan. Selama aku kursus dari Ashar sampai Maghrib aku selalu Sholat Ashar, Maghrib, Isya, dan Tarawih di Masjid Budayawan. Masjid diseberang tempat aku kursus mengaji. Disinilah aku mengenal cinta. Mengenal artinya sebuah kasih sayang dan sebuah hubungan. Meskipun itu salah. Ada satu orang Jama'ah masjid Budayawan yang juga sering Sholat disini. yang aku tak tau namanya saat itu. Awalnya aku hanya simpatik melihatnya, hanya simpatik tidak lebih. Namun berhari-hari kesimpatikanku terus melihatnya, sepertinya rasa itu berubah menjad rasa penasaran dan selalu ingin melihatnya. Suatu hari dia absen untuk datang ke Masjid dan aku merasa dunia hansur saat itu. Dan aku mulai merasa aneh dengan perasaanku. Aku merasa kehilangan da patah hati. Ada apa dengan perasaanku? Kenapa aku suka dengan lelaki? Aku sangat yakin bahwa diriku ini normal dan tidak menyukai sesama jenis. Tapi kenapa perasaanku seperti seorang yang tidak bertemu kekasihnya hari itu. Satu minggu semenjak saat itu aku bergejolak sendiri denga hatiku, denga perasaanku, dengan keadaanku, dan dengan jiwaku. Dan semakin hari juga aku semakin tertarik melihat lelaki itu. Badannya tegap, sixpack dan berwajah manis.

Aku melakukan hal bodoh dtengah gejolakku dengan perasaanku sendiri. Ketika selesai sholat Tarawih, semua jama'ah sudah pulang, aku memutuskan untuk tidak dulu pulang dan berdzikir lebi lama disana. Dan aku melihat lelaki itu sedang duduk melamun dipinggir pintu ditengah kegelapan Masjid di Malam hari. Entah ada Jin apakah yang membuat aku ingin menyambanginya. Akhirnya aku menghampirinya. "Kenapa mas kok gak pulang, ni ka udah malem?"... "Gapapa, cuma menikmati malam aja". Lagi bosan sendirian dirumah gak ada siapa-siapa". Obrolanpun semakin panjang dan diakhiri dengan aku pulang bersama dengannya. Dia naik sepeda dan aku menggunakan motor. Kami mengobrol dihari pertemuan pertama kami. Aku merenung dan tertawa-tawa sendiri di kamar dengan kejadian tadi. Aku merasa ini adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidupku. Kebahagiaan nyata telah ada dalam hidupku saat itu. Dan akhirnya aku mulai sering jalan bareng dengan dan janji akan membuatkannya Facebook (dia sedkit tidak update masalah anak gaul zaman sekarang). Aku mengajaknya kewarnet karena ta mungkin online di kosku, kita baru kenal. Aku membuatkannya Facebook dan kami bercanda dibilik warnet yang tertutup. Aku merasakan kenapa tangganya merangkul punggungku da mengapa aku merasa seperti dia hendak menciumku. Dan anehnya kenapa aku tidak dapat menolak ajakan itu. Dan pintu bilik warnet tertutup. Saat itulah kami berciuman dengan penuh cinta dan merasakan kebahagiaan yang begitu dalam.

Ciuman pertama itu menandakan bahwa aku dan dia mulai berhubungan. Dan semenjak kejadian saat itu kami sangat dekat dan mulai jalan bersama seperti layaknya seorang pacaran, meskipun dia tidak pernah mengatakan cinta padaku. Dari semua sikap yang telah dia buktyikan. Cukup membuatku yakin kalau dia mencintaiku. Aku tidak menyangka kalau dia juga ternyata mencintaiku sejak lama. Namanya Dino, ternyata setiap dia datang ke masjid itu tujuannya adalah untuk bertemu denganku, dan dia selalu melukis wajahku. Aku tidak menyangka kalau dia juga menyimpan rasa padaku saat kita belum kenal dulu. Dia menyimpan fotoku dan tidak akan pulang sebelum aku pulang. Cuma aku yang lebih berani duluan mendekatinya. "Kalau A'a emang suka sama Priyo kenapa gak deketin dari dulu, kenapa harus Priyo duluan yang deketin?"... "A'a jga ga tau kalau Priyo bakal suka sama a'a. Karena a'a laki-laki, Priyo juga laki-laki, a'a mah cuma nyimpen perasaan dalam hati aja. Ngeliat Priyo tiap hari disini juga eneng baget, gak harus memiliki, kalau ternyata begini a'a juga tambah seneng".

Dia sangat memanjakan diriku, dia sangat membuat hidupku bahagia. Memperlakukanku sangat istemewa. Dia sudah membuat aku merasa hebat, hidup. Dia sudah membuat aku bergantung padanya, membuatku lupa dengan pergaulanku dan dengan hidpku sendiri. Dan membuat aku harus memutuskan hubunganku dengan kekasihku yang seorang wanita. Aku merasa mati tanpanya saat itu. Layaknya seperti orang normal, aku sudah menjalin hubungan bersamanya selama 4 tahun.

4 Tahun bukan waktu yang sebentar, banyak cerita yang suda kita buat selama itu. Yang tidak bisa saya certakan disini karena terlalu banyak. Sedih, senang, tawa, tangis dan lain halnya. Hubungan kita pun putus nyambung. aku selalu meninggalkanya begitu saja dan kembali ke pacar wanitaku. Karena kondisiu bingung. Aku masih muda, aku punya masa depan, dan aku harus menjadi normal. Aku masih bimbang dengan keputusanku sendiri, apakah aku ini gay, atau tidak? Yang jelasn aku cinta dengan A' Doni. Perasaanku itu namanya cinta. Kadang aku kembali padanya lagi. lalu berpacaran lagi... kita pacaran lagi dan membuat cerita lagi dalam indahnya pacaran. Hubungan kita sudah terlalu jauh, dan aku kembali meninggakannya, membuatnya kecewa dan hancur. Aku kembali dengan kehidupanku lagi. Lagi-lagi tu karena aku berontak dengan diriku yang tidak norma. Namun karena rasa cintaku yang berlebih padanya. Aku kembali lagi dalam pelukannya dan dia masih menrmaku dengan cintanya yang luar biasa. Dan terus aku melakukan itu. Sampai pada titik tahun ke-4, tahun dimana kisah itu terjadi. Tahun dimana kita menemukan titik terang, sekaligus titik jenuh dala hubungan kita. ,Meskipun banyak hal yang membuat kita utk tetap bertahan pada hubungan juga banyak hal. Tapi itu tetap sudah terlanjur terjadi.

Kejadian itu berawal karena aku menyelingkuhi dia. Semenjak putus darinya dulu sebelum akhirnya aku kembali lai padanya. Aku berhubungan intim satu kali dengan seorang laki-laki yang juga temanku yang ternyata memiliki penyakit kencing kuning. Aku kembali pada S' Doni dan merasa bahwa aku telah mendustainya. Aku menceritakan padanya tentang kejadian itu, kalau aku sudah berhubungan intim dengan lelaki lain dan denga kebaikan hatnya. Lagi-dan lagi dia menerimaku. Disuatu malam aku berhubungan intim dengan A'Doni. A'Doni melihat ada cairan menetes dari kelaminku. Dan aku yakin aku terkena penyakit kencing kuning, A'Doni tetap mensupport aku dan hidupku hancur selama berminggu-minggu saat itu. S' Donu tetap mendampingiku. Dan satu minggu setelahnya. A'Doni pun terkena penyait yang sama saat aku divonis dokter SEMBUH! A' Doni stress besar saat itu dan dia berkonsultasi ke dkter dan nasihat dokter "Kayaknya kamu berhubungan dengan orang yang salah, kalau kamu merasa kamu tidak berganti pasangan, berarti pasangan kamu tidak bersih. Sebaiknya kamu tinggalkan dia, karena kita tidak pernah tau pergaulan pacarmu, nafsu tidak ada yang tau. Siapa tau dia berhubungan dengan banyak orang setelah putus dari kamu, masa depan kamu lebih penting dari cintamu. pacar bisa dicari lagi"

Sejak saat itu perilaku A' Doni menjadi aneh. Dia pelan-pelan menjauh dari ku dan hidupku hancur saat itu. Aku galau, aku tidak mengerti dengan keadaan ini. Mengapa kebahagiaanku seperti terbatasi. Aku semakin merasa kehilangan A' Doni. Aku terus mencari dirinya yang semakin menghilang. Aku tak bisa hidup tanpa dia. Karena hari-hariku hanya ada bersama dia. Aku seperti kehilangan duniaku saat bersamanya. Aku sendirian saat ini. Aku tidak terima dan merasa tidak adil. Aku menyambangi rmahnya, dan memaksanya untuk membicarakan hal ini. Awalnya dia menceritakan bahwa dia sudah jenuh, dia trauma dengan penyakitnya dan tidak mau lagi berhubungan denganku. Hidupku hancur saat itu. "A' Priyo tu juga sama kayak A'a, cuma korban dari ketularan Temen. Priyo juga ga tau kalau Priyo ketularan A'. Ini gak adil A'". Pembicaraan yang melelahkan saat itu mulai terbuka. Dan akhirnya perjuanganku tidak sia-sia. A'Doni mulai menerimaku dan dia bilang akan menciba untukn mencintaiku, Karena rasanya sudah hilang.

"Priyo, sebenarnya bukan hal ini aja yang membuat a'a untuk pisah dari kamu. Banyak hal. Sekrang ini a'a nyadar kalo selama ini a'a bodoh. Terus-terusan disakitin, dikecawin, di duain, dikhianatin, dibuang, diperakukan semena-mena sama kamu, Kenapa a'a mau. A'A merasa bodoh kenapa a'a melakukan itu kekamu. Mungkin dulu a'a masih cinta. Tapi sekarang udah gak"
Kami bicara lagi malam itu dan aku berhasil meyakinkannya kembali. Aku akan berjanji membuat dia agar bisa mencintaiku kembali. Dan a' Doni pun memberikan kesempatan. Ternyata tingka laku burukkuku terlalu mendalam dihatinya. Seakan itu menjadi sulit. Aku selalu mempermainkan hubungan ini. Putus nyambung seenaknya, sampai akhirnya dia sendiri yang menginginkan putus dari ku. Hubungan kami mulai membaik. dan malam itu adalam hubungan intim kami pertama setelah kami menjauh selama ini.

Kejadian pagi harinya adalah kejadian paling BODOH yang pernah aku lakukan. Sebenarnya pagi itu aku sudah janjian akan jogging bareng, namun ternyata dia lupa dan dia Jogging sendirian di Lapangan Pancasila dan aku menunggu di kos sampai 2 jam. Aku telpon tidak diangkat, sms tidak dibalas. Dan akhirnya untuk kesekian aku menelpon. Dia mengangkat telponku. "A' gak tau kalau kita semalam janjian mau jogging bareng, sumpah a'a gak tau, kamu kesini aja nyusul, a'a tunggu". "Gak mau (marah) aku mau a'a kesini jemput aku sekarang!" aku mematikan telpon. Dan a' Doni sms aku "Dek, Aa ke lapangan pancasila naik sepeda. Jalannya cukup jauh, kalau mau balik lagi gak mungkin gak sempat ini udah siang. Jam 8 a'a ada acara. Baju a'a basah banget juga". aku balas "gak mau tau, kalo gak kesini kita PUTUS!". Setelah lama dia tidak membalas dan akupun menggalau di kamar. terdengar bunyi sms "Coba kamu ngertiin kandisi a'a, klo emang kamu mau putus gpp, silahkan. a'a udah capek".

AKU balas lagi, dan dia tak membalas, aku telpon gak diangkat. Aku lalu menghampiri kerumahnya seakan kejadian tadi pagi tak terjadi. aku mengajaknya jalan untuk menemaniku nonton Bioskop. A' Doni tipe lelaki yang tidak bisa bilang tidak. Akhirnya dia mau ikut ajakanku. Tapi nge-date kita hari itu terasa aneh. Kita seperti sebagai orang asing yang jalan bareng. Ternyata A' Doni marah besar. Karena dia tak pernah bersikap sejaat itu padaku. Jalan2 kami selesai dan aku pulang. Namun sebelumnya kami kembali ngobrol tentang hubungan kami kedepannya.

"Dek, kayaknya kita udahan aja, a'a semakin capek denga hubungan ini. A'a udah coba untuk cinta kamu lagi, tapi udah gak bisa. Mungkin ini persatuan dari kebodohan a'a dari dulu yang sangat cinta sama kamu. JAdi a'a selalu ingat kejadian dulu2 waktu kamu mengecewakan a'a. mencelakakan a'a. Mengasari a'a. Biarin a'a hidup sendiri. A'a udah gak nyaman dan gak bisa lagi sama adek. Kalaupun adek masih mau ketemu a'a. A'a cuma bisa anggep temen, gak lebih. Biarin a'a menyusun masa depan a'a sendiri. Dan a'a udah gak mau denger lagi kata-katamu, karena semua itu bohong dan bulshit, malam kemaren adek meyakinkan a'a tentang cinta adek ke a'a, sampai a'a kasih kesempatan, paginya malah ade berbuat kebodohan yang sama seperti dulu (dengan masalah sepele ade mutusin a'a) ninggalin a'a tanpa berpikir panjang, terserah adek mau ngomong apa a'a udah gak bisa denger".
Aku menagis "Adek udah gak tau juga mau ngomong apa kalau begitu. Adek juga bingung imana caranya ngasih tau a'a kalau cintau adek itu udah sampai mati. Rela mati buat a'a pun adek siap, a'a tega.........".
"Adek tau gak kalau semua yang ade omongin sekarang sudah pernah adek omongin dulu2, ujung2nya adek tetep ninggalin a'a?, hubungan kita ini juga gak ada ujungnya. A'a sekarang lai kacau dengan kelauarga. A'a udah 41 tahun. Adek masih 25 Tahun. A'a sedih dengan hidup a'a dengan status gay. Keluarga a'a, a'a malu a'a belum nikah, semua orang curiga sama a'a. A;a bingung. Mungkin di usia adek masih belum bisa berfikir itu. Adek masih muda. A'a sekarang stress berat dan adek membuat masalah didiri a'a yang membuat a'a malah ilfill dan udah gak ada rasa lagi sama adek. A'a mau hidup sendiri dengan keadaan begini. Kamu bukan kamu yang dulu".
"OK, Kita putus, terima kasih a'?".
"Dari dulu juga kamu ngomong begitu, tapi ujung2nya kita tetap sama-sama lagi".
"Keluargamu sudah ta a' tentang hubungan kita. Mereka sudah curiga dan tanya sama saya, aku gak bisa bohong. Mereka juga sudah terima kita a'."
"Kamu ngasih tau keluarga a'A?"
"Mereka tanya ke aq a'"
Nampaknya a'a semakin stress dan marah besar, dan a'a terlihat tidak seperti biasanya. Dia benar-benar stress. Aku kasian ngeliat dia begitu. Aku sedih. Aku sedih bukan semata-mata putus dari dirinya. Aku sedih karena di tidak bahagia dan stress berat. Aku gak mungkin meninggalkan dia dan memang gak bisa meninggalkan dia dalam keadaan begitu. Aku masih cinta dan cintaku sudah sagat mendalam. Aku sangat kasian dengan a'a. Tuhan

Kami berdua sama-sama galau dilokasi yang berbeda malam itu. A'a mengantarku pulang, Dan akupun meninggalkannya.
Aku berbicara dengan kakak a' doni. Aku ceritakan semuanya. Dan aku hanya ingin menitipkan a'Doni supaya aku bisa ikhlas meninggalkannya malam ini.

-------------------------

Aku sedih putus bukan semata karena aku merasa dibuang dan dicampakan. Mungkin secara tidak langsung aku memang pantas dicampakkan. Namun yang membuat aku sedih hal utamanya adalah. Aku gak bisa melihat dia galau dengan dirinya. Aku tidak ikhlas meninggalka dia disaar kondisi dia begitu. Disaat dia terpuruk denga dirinya. Aku menangis dan sedih karena kasihan melihatnya, melihat hidupnya semakin hancur sementara aku juga harus memikirkan aku hancur tanpanya. Aku benar2 galau hari ini. Disatu sisi aku terus mencqari cara melupakannya, namun disisi lain aki tidak mau dia menderita. Aku pun masih bingung, atau aku harus melupakannya, atau kembali dan membantu keadaanya yang terpuruk.

"Tuhan, terima kasih telah membuat aku tau apa arti cinta yang pertama kali buatku, apa arti sebuah hubungan dan kasih sayang. Terima kasih Tuhan telah membuat dia bersamaku dengan waktu yang sangat lama. Aku bersyukur Tuhan, Maafkan aku yang tidak bisa menjaga cintaku. Dan maafkan dia yang tak dapat mempertahankan cintanya. Tuhan, berika aku jawaban. Aku tidak berharap dia kembali padaku lagi, aku hanya ingin dia bahagia TUHAN, Bahagia. Dan aku masih merasa belum yakin, kalau dia benar-benar tidak mencintaiku. Biarkan aku saja yang merasakan sedihnya perasaan ini. Jangan dia Tuhan. Bahagiakan dia, maka aku akan merelakan jauh darinya Tuhan. Saat ini aku masih belum rela dan merasa tidak adil Tuhan. Kenapa perpisahan itu ada yang dapat menyakitkan keduanya?"

Aku galau, sangat galau bukan karena ditinggal olehnya, karena tak melihatnya bahagia.

-------------------------
Nantikan kelanjutan ceritanya.... #PUTUS 2