Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Selasa, 28 Oktober 2014

Kesalahan


Tidak ada yang salah pada sebuah kesalahan yang masih memiliki alasan. Kadang kita pernah melakukan sesuatu yang kita tau itu salah, namun kita lakukan karna ada alasan kadang hati nurani menuntut untuk berfikir apakah itu benar-benar sebuah kesalahan? atau akibat dari sebuah kebenaran yang dipaksakan.

Tapi percayalah, dibalik sebuah kesalahan seseorang, sebesar apapun salahnya. Akan menghasilkan sebuah pembenaran yang nyata, hati nurani bertentangan dengan akal logika sehingga kita membabi buta tak kenal arah. tanpa ampun apalagi mengasihani atas sikap kesalahan seseorang.

Percayalah bahwa anda yang menyalahkanpun pernah berbuat salah, bahkan berdampak yang lebih besar. Jadi tidak relevan jika kita menyalahkan seseorang atas dasar ego pemikiran pribadi. Menurut apa yang kita pikirkan dia salah. Tapi kita tidak pernah mengizinkan pola pikirnya berbicara. Apa alasan dia melakukan kesalahan itu? Percayalah kesalahan apapun yang telah dilakukan orang lain akan berdampak sangat besar namun memiliki alasan pembenaran. Belajarlah untuk memaklumi atas dasar kasihan yang berasal dari hati nurani. tak ada manusia yang melakukan kesalahan secara murni. kesalahan yang dilakukan seseorang pasti memiliki cerita panjang yang mengeluhkan.

Jadi berusahalah untuk memaafkan dan peduli akan kesalahan orang lain. jadikanlah kesalahan orang lain pelajaran agar kitapun tidak melakukan hal yang sama. Mari menjadi dewasa dalam menyikapi kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. karena setiap orang melakukan kesalahan pasti memiliki alasan kebenaran asalkan didasari dengan kejujuran.

Selasa, 21 Oktober 2014

Cerita Pagi Ini



Tuhan
pagi ini aku bercerita tentang sebuah pengalaman
tentang anugerah dan sebuah pencapaian
tentang cerita khilafah tanpa putus asa

Tuhan
Kadang aku merintih kesakitan
merasakan dingin alam tanpa dekapan
Dan panas menggeliat mengganaskan hati

Tuhan
Kadang aku bersyukur atas kebahagiaan
melihat indahnya kata Alhamdulilah
merasakan kekuatan alam yang tiada tara

Tuhan
Pernah aku menistakan sebuah keyakinan
Tak mengakuiMu karena kekecewaan yang begitu dalam
Dan membunuh kasihmu dalam murkaku

Tuhan
Pagi ini aku renungkan
tentang sebuah kegelisahan
Memaknai setiap makna doa dalam kata
memaknai arti kebaikan dan keburukan
Mana yang lebih pantas dikaruniakan
Untuk aku yang terus mempermainkanMu
Dan Engkau mengasihiku dalam perjalananku
pagi ini aku mulai bercerita kembali
bersama doamu.

Senin, 13 Oktober 2014

Kekecewaan

Tanpa terasa hidup berlari begitu cepat. kalimat demi kalimat cerita mengalun indah membawa klimaks dalam sebuah kisah sedih, senang, tawa serta haru. Semuapun pada akhirnya terlewati begitu saja karena memang hidup harus mempunyai cerita. Beruntungnya umat manusia yang mendapatkan begitu banyak pelajaran atas segala cerita yang dialaminya. Diatas hati runtuh dan semua menjadi musuh dan kita pun terjatuh, ada kalimat-kalimat muslihat yang membawa setiap problema pada sebuah pengampunan. Karena kita belajar. Saya pernah merasakan sakit begitu sakit. jatuh terpuruk begitu dalam. rasa kekecewaanpun begitu dalam hingga aku bingar mengeraskan hati serta Tuhanpun aku anggap angkuh. Jiwa seperti terseret-seret jalanan berpasir, hingga luka memenuhi tubuh. Sakit begitu dalam. Disaat aku mulai mengerti dan menyadari apa arti tentang sebuah cobaan adalah memaknai apa sebenarnya arti kekecawaan.

Kalau kita sendiripun tidak pernah mengerti akan arti kekecawaan. lantas bagaimana kita bisa merasakan rasa sakit. Rasa sakit mana yang tidak dilandasi atas dasar rasa kecewa. itulah mulanya sebuah penderitaan di mulai. karena kita terlalu menikmati proses kekecewaan yang sudah menjiwa dalam ruh sehingga yang terjadi pada jiwa ini adalah penolakan-penolakan atas ketidak benaran hidup. Kita selalu menilai sebuah perjalanan atas keputusan ego pribadi. Kita seperti menjadi Tuhan bagi diri sendiri. Merasa paling jago untuk menentukan pilihan mana yang terbaik. Kita lupa akan arti berserah dan berpasrah. Kita boleh saja menikmati keterpurukan untuk sebuah pembelajaran. Agar kita dapat menghayati setiap luka dalam penderitaan. Agar rasa kecewa tak menjelma sebuah raksasa ganas yang menjadi murka atas Firman-firman Tuhannya.

Saat rasa kecewa itu merasuk pada tubuh dan seakan mengakar mengeraskan hati serta meracuni pikiran. Ego malah senang terbawa arus kekesalan. dan pada akhirnya sakit itu terasa semakin sakit. apa sebenarnya yang kita harapkan dari rasa kecewa itu? tidak ada jawaban lain hanya kepuasan untuk memenuhi penolakan-penolakan yang muncul dari dalam diri. Pada saat kita merasa menderita dan patah, kita dengan mudah melupakan rutinitas kebiasaan- kebiasaan indah yang pernah kita lakukan. Karena mungkin kita terlalu fokus akan luka yang terlalu menancap di hati. fikiran emosi raga dan jiwa terpantau hanya pada satu arah. titik luka yang merubah hati, otot dan otak manusia. serasa tak ada hal lain di pikiran yang harus dipikirkan selain fokus pada keterpurukan yang sebenarnya memanjakan. Serasa tak ada lagi yang lebih penting dari masalah terpuruk yang sedang dihadapi saat ini. Dan kebahagiaan yang sebenarnya sudah menunggu anda didepan terasa jauh. Karena anda berhenti ditempat. Berdiam diri, hanya fokus merapikan benang kusut. Padahal anda terbohongi diri sendiri. bisa saja ketika anda melangkah 2 langkah anda akan menemukan benang yang baru dan bisa membelinya? mengapa anda tidak bisa berfikiri kedepan disaat kesulitan datang? karena anda menyalahgunakan fokus dalam pikiran anda terhadap sesuatu yang tak perlu.
Tapi, bukan berarti kita tidak boleh menikmati rasa sakit dan terpuruk. justru seharusnya kita menikmati keterpurukan. setidaknya kita tau rasa sakit itu seperti kalau kita pernah merasakannya dan kemudian dapat membandingkannya. setelah itu kita bisa lebih hebat karena belajar darinya. Puaskan lah dirimu dalam keterpurukanmu sendiri. karena kamu akan tau bahwa menderita itu pahit.


Lantas apa penyebab sebenarnya penderitaan itu datang. Rasa kecewa itulah yang menjadi sarang dan biang dari segala keluh kesah. kekecewaan dalam hati membawa diri menolak semua kenyataan pahit kemudian memberontak lalu ego menjadi kisanak. Ya ketika kekecewaan datang hanya diri yang menentukan segalanya. Jangan pernah membawa Tuhan atas keputusan yang sebenanrnya kamu buat atas keinginanmu sendiri.

Tuhan itu tidak berwujud, tidak berbentuk. Tapi Tuhan itu ada. jadi kadang kita tidak tau, apakah langkah yang kita ambil adalah jawaban Tuhan, atau ego pribadi yang terpendam. karena kita tidak merasakan secara langsung jawaban atas petunjuknya. Jadi ketika memiliki masalah besar, janganlah lantas anda memaksa Tuhan untuk memberikan solusi. awali dengan bersyukur. Terima kasih Tuhan, telah memilih saya menghadapi masalah ini. Dari ribuan orang didunia ini, Engkau lebih percaya aku, karena aku Tau, Engkau yakin bahwa hanya aku yang bisa menjalani masalah ini. Bisa saja Tuhan memilih orang lain untuk masalah yang kamu hadapi. tapi Tuhan tidak pilih karena Tuhan merasa mereka tidak sekuat dirimu. Syukuri itu. kemudian berserahlah. selain bersyukur. makna berserah memang terlihat mudah. tapi mari menyediakan waktu yang khusus dan tenang beberapa saat untuk berdiskusi pada Tuhan. ya, kita hanya berbicara berdua saja dengan Tuhan. Katakan dengan bebas dari hati ke hati kepada Tuhan. biasanya saya kalau lagi galau. Pulang aktifitas langsung makan, trus mandi kemudia sholat. Ambil HP dan headset. dengarkan lagu2 akustik kemudian hati berbicara pada Tuhan, berdiskusi tentang masalah yang sedang sy hadapi. Mungkin karena Tuhan tidak bersuara. Tuhan tidak akan memberikan jawabannya secara langsung. maka hati kita yang akan mengarahkannya, asalkan kita benar2 berserah.

Setelah berserah. kemudian berfikir atas solusi yang akan kita ambil. sama seperti berserah. berpikir jg harus dengan kondisi yang nyaman. agar jawaban yang termunculkan. adalah jawaban yang benar.

Percayalah kawan, sesungguhnya memang sesulit apapun penderitaan yang kita alami. Intinya hanyalah rasa kecewa yang sudah merajai hati kemudian mengakar keras. Lawan kata dari kecewa adalah ikhlas. maka, Relakanlah dalam berpasrah. Ikhlaskan semua,,,
Kalau ikhlas sudah melawan rasa kecewa. maka penderitaan tak ada gunanya.
Jadi ubahlah kata kecewa menjadi ikhlas.