Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Minggu, 29 November 2015

Mengutuk Perjalanan

Saya jengah dengan segala keadaan yang ada, segala kesepian terus mendera tiada tara. Gelora2 puing puing putik membei sarat akan kutukan pada kelopak bunga yang merintih. Langit sudah murka padaku melalui mendung ini. Aku berada pada titik ketidaksempurnaanku, mengalir dalam setiap ketidak terimaanku dalam perjalanan hidup. Aku lari pada meteorid gesang yang menghempas galak menerjang bumi. Terlalu kasar dan hina.

Sebagian orang beranggapan kalau aku terlalu berani memilih jalan kehidupan ini. Sebagian lagi menghardik akan kebodohan dalam setiap hiruk pikuk detik demi detik tapak kaki dalam pengabdianku pd bumi. Aku ini rapuh dalam senyum canda tawaku. aku rontah dalam kekarnya ranting cemara yang kokoh. aku adalah atom dr bagian unsur2 kehidupan yang tidak sempat memiliki hak untuk menjadi senyawa kemudian musnah. Terlalu pedih membakar setiap kelumit yang ada.



Saat ini, aku mengutuk diriku sendiri. aku tertawa pada kebahagiaan orang2 yang meringis nyinyir dalam penderitaanqu. aku bangga pada binatang2 jalang yang semakin liar dalam merobohkanku. Aku dipaksa terus bersyukur atas nikmat kebahagiaan yang Tuhan berikan. Karena Tuhan memberikan aku keahlian dalam berpura2 bercanda tawa dalam sedu sedan.

Titik mana yang sebenarnya menjadi polemik. Kesendirianku, kepribadianku, keadaanku, atau takdir.
Aku saat ini sedang berjalan diantara ketiganya sambil bertanya-tanya. Mencoba menggertak dg perlakuan bodoh dalam hidup sehingga orang lain hanya tau keburukanku. Aku ini ricuh.

Kenali aku lebih dalam maka engkau akan tau akan kebutuhanku pada hidupku. Kau!