Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Jumat, 08 April 2016

Gundah

Ingin ku minum saja racun ini
Biar muntah, biar lega dan puaslah ia
Kidung ini menohok merogoh sesak
kelambu ini kotor lintah jijik
Semuak itu aku

Ilalang tersambit dunia pekam
kukejar berlari kencang, tak ada tujuan
lelah berkeringat sudah
Apa yang aku gapai
Aku berhenti disatu titik dengan menoleh kekanan dan kekiri
Ling lung dengan lelah ku sendiri
nafasku menohok
mati sudah.


Pasrah saja pada baginda
jika dia rajanya
aku merenung lelah
karena tersambit malu

Aku bingung pada langkahku
pada setiap guratan lecet koreng
membusuk menyeruak ganas
aku tertidur menunggu gelisahku

Saduranku mengilhami
setiap kata demi kata dalam perjalanan
bahwa aku akan melayang pada jiwa yang tenang
disisimu
Aku lelah.

Kamis, 07 April 2016

Sepotong Hati

Dalam tawa aku bercanda
Dalam kisah masa lalu yang menjadi setia
tiap waktu telah kita rajut demi kisah
nyinyirku melukis rindu
Kanvas putih tercoreng seribu makna
Arti dari itu kita yang tau


Kasih
Terima kasih telah menjaga senyumku
Menopang setiap peluh
detik ini kita tak lagi bicara tentang raga
tentang hasrat dalam arti nikmat yang sesat
Seluruh rindumu telah aku rengkuh
Keyakinan cintamu lebih dari setiap kata syahdu
Seluruh makna terangkum jadi satu
Sedih dan tawa melambangkan kisah
Sebuah perjalanan cinta
Antara aku dan sepotong hatiku yang ada padamu
Kutitipkan sejuta inginku
Pada janin suci itu
sepotong hatiku yang baru

Rabu, 06 April 2016

Benamkan Rindu


Aku benamkan rindu
Biaskan kisah sendu
Dirimu terlukis merdu
Dalam alunan kanvas masa lalu

Kini aku nyata dalam duka
Menyesal menguras samudera
Hanya untuk dikenang
Sendirian memeluk harapan

Sapamu hayalku
candamu rinduku
Hayalmu harapanku
Rindumu mimpiku

Jangan kembali untuk menambah luka
Biarkan perih ini tertawa sendiri
Dan musnah
Dengan saatnya

Senin, 04 April 2016

Memilikimu

ketika memilikimu adalah anugerah. Kemudian sendu bertanya dalam buih lalu menghilang dalam derap angin. Ketika bersamamu adalah jiwa. Lalu raga kegirangan menunjukkan kekuatannya. Ketika mimpi tak lagi menunjukkan jawabnya. Hadirmu seperti menjawab beribu tanya.
Ketika dahaga menohok kerongkongan. Lalu liur menjadi siluet bermakna dirimu.
Ketika aku menawab diriku. Lalu seribu tanya menunggu dirimu.

Kasih, dapatkah aku menuai padi yang telah lama mengering kesiangan di terik yang pekam.
Tak mengertikah kau betapa bersyukurnya aku memilikimu.
Anugerah apa dalam hidupku yang dapat menggantikanmu.
Oase dalam dahaga penderitaan hidupku

Kasih,
Dapatkah kini aku maju selangkah lagi? jika kau adalah tujuan akhir hidupku.
Dapatkah aku mundur demi kebahagiaanku di masalalu jika dirimu akan menyajikan banyak rindu untukku.
Dirimu menusuk sanubariku. Hilang dalam tiap dercik air yang pitam lalu cahaya membuatku tertidur nikmat dipelukmu.
Akankah ada rindu lagi yang pantas ku nanti? jika dirimu menjawab seribu arti.

Hai manusia bersandiwara.
teruslah berlaku menimangku dalam setiap lelapku
teruslah menjadi angin yang menopang setiap debu
biarlah habis waktuku karena sabda syukurku
Memilikimu adalah jawaban terakhirku
Hidupku adalah penantian panjang penuh sandiwara
Menjadi nyata saat kupejamkan mata lalu terlelap bersamamu
Lalu ke kedipkan kornea ini untuk menjagamu terjaga
dalam dekapanku

Bersandiwarakah aku dalam kebahagiaanku?
Jika dirimu terlalu nyata untukku.
Terima kasih
pada sepotong hatiku yang ada padamu.