Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Rabu, 03 Desember 2014

Rapuh

Mungkin salah kalau saat ini saya menuntut Tuhan agar diberikan semua apa yang saya inginkan. Seorang calon istri idaman. Jabatan dengan gaji di tempat kerja sesuai impian. Bahkan kehidupan keluarga dengan keadaan cukup jasmani dan rohani. Semua ini rasanya asa dalam senja. Semua sudah terbenam saat perjuangan merasa tak dihargai. Tapi saya yakin Tuhan saat ini tau bahwa saya sudah melakukan semuanya dengan maksimal. dengan semua kemampuan yang saya punya.

Kejadian-demi kejadian membuat saya berpikir betapa bermaknanya sebuah kehidupan. dan setidaknya saya lebih menghargai detik waktu berjalan demi sebuah kepastian.

Saat ini saya tidak hanya menulis kata-kata pada blog ini. namun saya berdiskusi dengan Tuhan sesuai pola dan aturan yang saya miliki. Tuhan. Sampai kapan saya akan terus begini. Sampai kapan saya akan terus berpurapura tegar dalam rapuhnya jiwa ini. Kehidupan yang saya jalani penuh dengan kepura-puraan. semua harus tau bahwa saya sangat bahagia. dan penderitaan menjadi sahabat yang erat dihati saya.
Karena terlalu banyak hal yang menjadi beban hingga saya pun bingung mana yang terlebih dahulu ingin saya adukan. Semua hanya menjadi kisah yang berujung pada pasrah.

Tuhan, kendalikan diri hamba pada kepalsuan yang membawa hamba pada suatu ketidak benaran. Izinkan hamba untuk bertanya dan meyakinkan diri ini. Apakah aku sanggup untuk melanjutkannya?
Aku berdiri pada kabut asap perapian. nafas menjadi sesak dan masa depan tak nampak. Hidup terasa panas dan tubuh kotor terkena debu. Saat aku mulai melangkah kesisi lain, yang aku temukan hanya perapian-perapian yang lainnya. Dan tentu masih menyisakan sebuah keyakinan, bahwa ada danau nan indah diujung perapianku. dan itulah alasanku untuk menjawab bahwa aku mampu bertahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :