Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Kamis, 31 Januari 2013

Polemik Patah Hati



Cerita ini sy ambil berdasarkan pengalaman rekan saya... Bantu saya untuk menyelesaikan polemik percintaanya...

Namanya Tuti. Dia kenal dg cowok itu di masjid di Yogyakarta, namanya Bram. Kebetulan tuti menjadi panitia kegiatan ramadhan di masjid besar di Yogyakarta. Jadi mau tidak mau rutinitas kesehariannya dilakukan di Masjid tersebut. Saat disela-sela kesibukan menjadi panitia ramadhan, entah tidak tau kenapa. Tuti tertarik sama cowok yang menjadi jamaah rutin di masjid tersebut. Cowok itu selalu hadir dimasjid tersebut setiap ada kegiatan masjid dan sholat 5 waktu. Jadi tuti semakin sering melihat cowok tersebut. Dia gagah, manis meskipun tidak terlalu tampan. yang pasti umurnya berbeda 15 tahun dengan Tuti. cowok itu memang terlihat dewasa. Tuti masih berumur 19 tahun. Namanya cinta tidak memandang apapun. Dan tuti pun terus melakuka aktifitas rutinnya untuk memperhatikan cowok itu tanpa harus berani berbuat lebih.

Suatu pagi, setelah sholat subuh usai, Tuti berbenah membereskan masjid bersama panitia lainnya, Tuti melihat ada satu jamaah disaat matahari sudah terbit tinggi masih duduk di pintu masjid. Dan Tuti mendekat memperhatikan. Ternyata dia adalah lelaki yang selama ini Tuti perhatikan. Entah ada setan apa, disaat teman2 tuti sudah selesai berberes2 dan pulang. Tuti berniat untuk mendekati lelaki tersebut. Takdir pertamapun terjadi:
"Pagi mas, ada apa yah duduk sendirian di Masjid. Teman2nya sudah pada pulang. Masjid sudah sepi". Lelaki tersebut menangis.Tuti semakin penasaran kenapa lelaki itu menangis. "sy cuma ingin menikmati angin saja, bosan dirumah". "Kenapa bosan dirumah?". "Gak papa, saya gak ganggu kan?". "Gak mas, sy cuma heran aja kenapa mas kok gak pulang". Dan takdir pertamapun berjalan dg pembicaraan yang memakan waktu 2 jam. Waktu sudah siang, Tuti ingin pulang, berbarengan dengan lelaki itu. Lelaki itu mengantar tuti hingga didepan kosnya. Takdir pertama ternyata bisa membuat Tuti tidak bisa tidur. Dan selalu membuatnya seperti orang gila, tersenyum sendiri. Tanpa ada alasan yang jelas. Mungkin dia merasa cintanya terjawab. Ada satu hal yang Tuti sesalkan, yaitu meminta nomor HP atau apapun yang bisa meghubungkan mereka lagi. Tuti menyesal, tapi tidak menjadikannya masalah. Tuti berharap pasti juga nanti malam dia tarawih dimasjid ini.

Sejak saat itu pertemuan kedua dan ketiga pun terjadi lebih hangat. Tuti berjanji akan membuatkan Mas Bram Sosial Media Facebook. dan sesuai dg janjinya. Tuti membuatkan Mas Bram Facebook. Diwarnet didaerah kampus UGM. Warnet disini, blok ruang biliknya sangat tertutup jadi Tuti sedikit yakin kalau warnet ini pasti sering dibuat mesum oleh orang2 nakal. Tuti asik membuatkan Mas Bram Facebook. Tiba-tiba, tangan Mas Bram merangkul Tuti dari belakang dan Tuti pun merasa nyaman untuk bersender di pelukannya. Hingga entah setan apa yang ada. Tuti dan Mas Bram berciuman untuk pertama kalinyadi warnet itu. Perasaan sedih, bodoh, gembira, memalukan semua bercampur aduk menjadi satu. Tapi Tuti bahagia pagi itu. sejak saat itu mereka berdua menjadi dekat layaknya seorang kekasih meskipun tidak ada satu sama lain menyatakan cinta. Ternyata Bram selalu mengikuti kegiatan masjid selama inipun karena dia memperhatikan Tuti. Setiap hari Mas Bram melukis wajah Tuti, karena profesinya memang seorang pelukis. Bram selalu memfoto Tuti dari kejauhan hanya untuk dikoleksi. Dan merekapun jatuh cinta.

Hubungan terus berjalan selama 3 tahun mereka bersama penuh cinta. Apapun yang mereka lakukan seperti selayaknya seseorang ingin berhubungan serius. Bukan berarti hubungan mereka berdua tanpa masalah. Mungkin karena usia mereka yang terlalu jauh menjadi kendala dan faktor utama. Bram tidak pernah memperkenalkan Tuti pada keluarganya, karena pasti keluarga Bram tidak akan setuju. Mereka Backstreet. Selain itu, sifat tuti yang kekanak-kanakan terkesan seperti mempermainkan hubungan yang sudah berjalan serius. Tuti sangat sering sekali membuat hubunga mereka putus nyambung karena hal-hal kecil dan sepele yang sangat kekanak-kanakan. Tapi karena kematangan umur Bram yang lebih dewasa dan mengayomi Tuti, Bram pun sabar menghadapi Tuti. Toh juga Bram sangat mencintai Tuti. Tak jarang Tuti mempermalukan, menyiksa batin, serta menyakiti Bram bahkan Tuti pernah menyelingkuhi Bra dengan teman kampus yang seusia dengannya. Tuti juga pernah meninggalkan Bram untuk lelaku lain, Tuti juga pernah membuang Bram dijalan. Meninggalkannya bahkan lebih parah dar itu. Tapi lagi-lagi Bram tabah dan tetap menerima Tuti dengan alasan cinta. Sudah tidak bisa terhitung berapa kali mereka putus nyambung hanya karena masalah sepele dan kekanak-kanakan dari Tuti yang mempermainkan hubungan. Mungkin itu cara Tuti yang kekanak-kanakan menunjukkan rasa cintanya pada Bram, selain itu pula Bram memang cinta pertama Tuti, karena tuti tidak pernah berpacaran


Masalah timbul ketika Tuti memberitahukan kepada Bram kalau dia ingin dijodohkan dan segera menikah dengan lelaki yang di ta'arufkan oleh orangtuanya. Selain itu juga Tuti terkena penyakit kelamin yang juga menularkan Bram. Ternyata Tuti pernah berhubungan intim dengan lelaki lain dan tertular penyakit. Tuti pernah menyelingkuhi Bram dengan berbagai pria. Tapi cintanya tetap pada Bram. Masalah ketiga, Tuti mengalami depresi karena masalah keluarganya. Kedua orang tuanya meninggal. sehingga Tuti harus berjuang sendiri dengan hidupnya kini. Atau mungkin masih ada masalah lain yang menjadi rahasia Bram dihatinya. Karena ketiga alasan itu akhirnya Bram sudah mulai illfeel dan kecewa dengan Tuti. Bram tersadar bahwa selama ini dia bodoh sudah mencintai orang yang salah. Yang selama ini menyakitinya. Bram pun ternyata memiliki masalah lain selain dengan Tuti. Keluarga Bram suda mengetahui hubungan mereka dan jelas menolak hubungan kami. Bram bahkan diancam dkeluarkan dari keluarga jika ia masih tetap berhubungan dengan Tuti. Jabatannya yang menjadi ketua RT dikampungnya membuat Bram semakin tertekan dengan cemoohan warganya sendiri bahwa Bram sudah mencintai anak dibawah umur yang usianya jauh darinya. Semua masalah itu menjadi kompleks dan membuat hubungan kita kacau balau, dan sepakat mengakhiri hubungan yang sudah kita jalani tepat di tahun ke 4. Kali ini masalahnya berbeda, tidak seperti masalah yang membuat mereka putus nyambung dulu. Ini lebih kompleks. Aku sungguh tidak terima dengan keputusan Bram. 4 tahun hubungan kita, baru kali ini dia menyatakan putus karena biasanya aku yang mengatakan putus lalu nyambung lagi. Berbeda dengan bram, yang ingin putus yah tetap akan putus selamanya tidak nyambung.
Bram beralasan merasa bodoh telah kokoh mencintaiku meskipun aku sakiti, sampai dia tertular penyakit kelamin. Bram juga beralasan bahwa aku sudah berubah, bukan Tuti yang dulu, mungkin karena pengaruh keadaan keluargaku yang membuat aku stress. Dan tekanan keluarga Bram yang semakin parah sampai aku diancam untuk menjauhi Bram demi nama baik keluarga.

Aku tidak ikhlas dan tidak terima, kenapa semua ini terjadi disaat aku benar-benar mencintai Bram 100% dan yakin akan hidup selamanya dengan Dia. Tapi Bram tidak sepemikiran dengan ku saat ini atas apa yang sudah aku lakukan padanya. Aku sudah melakukan segala cara agar Bram mencintaiku kembali dan memohon-mohon pada Bram untuk menerimaku lagi dan menjalani hubungan seperti dulu. Saat kita merasakan cinta, sudah segala cara ditempuh dan tidak bisa. Sikap Bram sudah berbeda 100%, dia aneh dan menjaga jarak sedikit demi sedikit menjauhiku. Dan aku semakin agresif untuk tidak mau ditinggal olehnya. Aku yakin dari hati kecilku yang paling dalam bahwa Bram mencintaiku, masih mencintai Tuti. Hidup tuti benar-benar hancur. Dan segala cara dari yang baik-baik dan tidak baik Tuti lakukan untuk melupakan Bram. Namun tidak bisa. Kisah 4 tahun sudah sangat melekat di hati, otak dan raganya.

Suatu ketika, Tuti menguhubgi Bram kembali, dan kali ini Bram ingin bertemu Tuti. Dan terjadi kembali hubungan intim diantara mereka. Dan pagi hari setelah kejadian malam itu, mereka kembali bertengkar. "Kenapa selama ini kamu membuat aku menderita, kamu bilang kamu udah gak cinta, tp kamu masih mau berhubungan intim denganku? aku tau sebenernya kamu mash mencintaiku dari lubuk hatimu yang paling dalam. Cuma kamu sekarang masih tertekan dengan keadaanmu sendiri dan tidak bisa berani mengambil sikap tegas tentang hubungan kita". Hubungan mereka kembali baik meskipun tidak seperti dulu. Kemudia kembali bertengkar kembali. Sampai detik inipun Tuti tidak tau masalah apa yang terjadi.

"Harus dengan cara apa Tuhan memberi tahumu kalau aku benar-benar mencintaimu tulus dari lubuk hatiku. Harus dengan cara apa Tuhan memberi tahumu kalau aku tersakiti, Harus dengan cara apa Tuhan memberitahuku bahwa aku benar-benar ingin mendampingimu dalam sisa-sisa umurmu". Tuti harus minta bantuan siapa untuk tau apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan mereka. Dan detik ini Tuti masih dengan keraguannya dan kegalauannya. Tuti hanya punya Tuhan dan menanti Tuhan untuk menjawab semuanya. Sudah pernah Tuti menjalani hubungan dan membukanya untuk lelaki lain. Tapi tidak bisa. Cintanya mentok pada Bram. dan hanya Bram dihatinya.

Keluarga Bram tak henti-hentinya meneror Tuti untuk menjauhi Bram. Sampai detik ini Tuti masih yakin dengan hati kecilnya yang paling dalam bahwa Bram mencintainya. tapi ada beberapa kendala yang membuat Bram membohongi dirinya sendiri dan tetap menjadi misteri dan rahasia milik Bram pribadi. Has\nya Bram yang tau apa yang terjadi pada dirinya sendiri yang dia tidak sadar telah menghancurkan hidup Tuti karena masih mencintainya. Tuti masih sendiri dg kesendirian menunggu jawaban Tuhan, menanti Bram kepelukannya. Meski Tuhan memiliki pendapat lain. Tuti akan berjanji tetap memelihara cintanya. Jika cinta itu memang milik orang yang mencintai. Tapi kenapa orang yang mencintai tidak diberi hak untuk sepenuhnya memiliki? Malaikat tau siapa juaranya.

Tuhan, jika tidak bersamanya adalah kebaikanku. Maka buat aku ikhlas melepasnya, dan tak mencintainya. Tapi mengapa Kau masih memelihara cinta ini. Akankah ini teka teki tersembunyi untuk orang yang yakin saling mencintai? Aku duduk dalam sujudku menanti jawabku atas perasaanku. Takdir cinta memang milikMu seutuhnya Tuhan. kembalikan aku padanya di waktu yang meurutMu tepat. Atau benamkan rasa cintaku di waktu yang Menurutmu tepat. Aku menunggu dibalik sujudku dengan perasaan cintaku.

#menurut kalian bagaimana seharusnya yang dilakukan TUTI kedepannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :