Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Jumat, 08 Juni 2012

Sekolah RSBI


Eksistensi status RSBI
(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)
           
GAN! Belakangan ini RSBI menjadi trend status di beberapa sekolah, baik tingkat dasar, menengah pertama, ataupun menengah atas yang ada di wilayah Yogyakarta. Sebut saja SMAN 8 Jogja, SMAN Teladan Jogja, SMPN 8 Jogja, serta  SDN I Jogja?. Beberapa sekolah memberikan alasan bahwa program RSBI diberlakukan sebagai wujud membangun diri dalam menghadapi proses globalisasi, meningkatkan skill bahasa inggris siswa. Alasan lebih lanjut, dengan diberlakukannya program RSBI siswa memiliki bekal atau dasar, apabila kedepannya akan melanjutkan sekolah ke luar negeri.
Pada kenyatannya, program yang memiliki visi untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia belum relevan dengan misi yang dilakukan. Menurut keterangan dari beberapa siswa yang sedang belajar di program RSBI ataupun yang sudah menjadi mantan dari program RSBI, khususnya di wilayah Yogyakarta berpendapat bahwa  sarana dan prasarana pembelajaran masih sangat kurang. Kurikulum yang diberikan memberatkan para siswa, karena mereka harus mempelajari kurikulum nasional serta kurikulum internasional. Meskipun mengikuti program RSBI, tetap saja persyaratan kelulusan masih menggunakan kurikulum nasional. Sekolah lebih memfokuskan siswanya untuk menguasai bahasa pengantar dalam pembelajaran, bukan materinya. Biaya yang dikeluarkan untuk program ini sangat mahal, padahal fasilitas yang didapatkan masih belum memenuhi syarat. Siswa merasa program dari sekolah  sebagai media pengekspresian diri tidak diperhatikan, karena sekolah hanya menekankan pada pencapaian nilai akademis saja. Sedangkan untuk kesuksesan belajar siswa di sekolah, sebaiknya memperhatikan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik yang seharusnya dikembangkan bersama-sama secara seimbang.
            Manurut beberapa dosen dari Universitas Gadjah Mada, lulusan dari RSBI tidak semuanya memiliki standar kompetensi yang baik. Hal itu dapat dibuktikan melalui penjaringan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN kemarin. Bahwa mahasiswa baru yang masuk kedalam perguruan tinggi neggeri didominasi oleh siswa yang berasal dari program reguler. RSBI tidak selalu menjamin kwalitas para siswa. Semua siswa dari program apapun apabila pribadinya berkeinginan untuk  belajar serta berusaha dengan baik tentu akan memiliki kwalitas serta standar kompetensi yang bagus. Untuk kedepannya program RSBI tidak masalah untuk terus dilaksanakan. Asalkan pelaksananya relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jangan sampai hal-hal yang telah dikorbankan oleh berbagai pihak menjadi sesuatu yang hanya sia-sia. Karena untuk program ini orangtua siswa mengeluarkan banyak uang demi kwalitas pendidikan putra-putrinya. Pihak lain yang lebih vital berhubungan secara langsung adalah siswa itu sendiri. Siswa yang tidak diberikan ruang gerak dalam berekspresi, akan menimbulkan tekanan untuk dirinya sendiri. Jangan sampai demi mengejar sebuah nilai, kekreatifan siswa terhambat. Sekolah harus bisa menyeimbangkan antara porsi belajar, serta porsi kegiatan lain yang tujuannya untuk mengembangkan bakat serta minat para siswa. Sekolah akan menjadi sangat egois serta otoriter apabila hanya mengejar indeks nilai , serta mengesampingkan hal-hal lainnya. Ada hal yang perlu diwaspadai menyangkut penggunaan bahasa inggris sebagai pengantar dalam penyampaian materi pembelajaran. Korelasinya adalah, bahwa bahasa identik dengan budaya. Apabila bahasa pengantar yang digunakan menggunakan bahasa inggris, otomatis siswa akan mulai mempelajari serta mengenal budaya barat. Sedangkan dapat kita ketahui bahwa budaya barat ada yang mengandung unsur negatif serta unsur positif, tinggal bagaimana siswa akan menyerapnya. Disinilah peran guru serta sekolah sangat penting  untuk dilakukan. Siswa perlu dibimbing serta diberi pengawasan secara intensif.
            Tidak terlepas dari kerugian-kerugian yang timbul dengan adanya program RSBI, pasti ada keuntungan yang diperoleh. Menurut beberapa siswa alumni dari program RSBI, khususnya yang berada di wilayah Yogyakarta, berpendapat bahwa dengan program ini membuat skill bahasa inggris mereka semakin bagus. Mereka lebih matang dalam memanajemen waktu, karena saat sekolah dulu sudah terbiasa dengan kesibukan-kesibukan dari program serta kebijakan dari RSBI. Materi yang didapatkan tidak hanya terbatas pada standar nasional, namun juga standar internasional. Sehingga ada pengetahuan baru mengenai materi  yang dipelajari oleh siswa dari luar negeri. Beberapa siswa menjadi perwakilan dari sekolah untuk melakukan pertukaran pelajar. Negara yang biasanya dituju adalah Jepang dan Singapura. Kuota siswa dalam masing-masing kelas tidak terlalu banyak, sehingga belajar di sekolah menjadi lebih efektif dan kondusif. Selain itu siswa dari program RSBI diberikan kesempatan khusus untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan.
            Apapun tujuan dari diterapkannya progaram RSBI, jangan sampai program itu memperbudak kita semua dengan mengeser nilai-nilai budaya luhur, salah satunya adalah dari segi bahasa. Jangan biarkan siswa menjadi korban dari ambisi sekolah, sebagai wujud eksistensi yang ingin dicapai. Seharusnya program RSBI menjadi suatu wadah yang mampu meningkatkan standar pendidikan, dengan segala kerelevanan yang mampu dilaksanakannya. Bagaimanapun juga, siswa adalah seseorang yang memiliki rasa, karsa, serta lara, dimana segala hal yang menyangkut perkembangan emosional siswa tidak boleh diabaikan begitu saja. Sudah semestinya siswa diberikan ruang gerak untuk mengekspresikan segala kemampuannya. Sekolah harus mengemas keterampilan siswa dalam wadah yang selayak mungkin. Jangan sampai alih-alih untuk meningkatkan standar pendidikan dengan menggunakan program-program internasional , menimbulkan kerugian untuk banyak pihak. Alangkah lebih baik kita meningkatkan kwalitas  pendidikan di Indonesia dengan cara membangun serta memperkuat kurikulum nasional, supaya kwalitas pendidikan dalam negeri setara dengan kwalitas pendidikan dari luar negeri. RSBI akan menjadi program yang percuma, apabila kwalitas pendidikan yang dimiliki oleh sekolah nasional dengan program RSBI tidak mampu menyamai standar  pendidikan internasional. Lalu apa gunanya sekolah mengikuti program RSBI?? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :