Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Kamis, 18 April 2013

Aku Juaranya

Tuhan Tau Aku Juaranya


 Kisah rekanku ini bisa menjadi pelajaran betapa pentingnya untuk mempertahankan cinta tanpa harus memilikinya. Betapa pentingnya cinta itu dihargai dari pada terbuai olehnya. Betapa harusnya cinta itu dipasrahkan pada yang memiliki Cinta diatas cinta yaitu Allah SWT. Allah tidak tidur ketika kita berjuang, berjuang demi mempertahankan cinta yang kita miliki. Bahkan Tuhanpun Tau Aku Juaranya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mencintai dan dicintai adalah hak yang harus diterima sepasang manusia. Tidak lain hanya karena mereka menuntut hak untuk bahagia. Tapi kadang rasa cinta nya yang begitu besar membuat bibir tertutup dan jujur. Sehingga membuat keramat akan kata-kata tentang mencintai dalam kebisuan. Kebahagiaan karena cinta bukan karena kita memilikinya tapi karena kita dapat terus merasakannya ada. berkembang dan menjalar sampai ke otak dan membius nalar serta alam pikiran untuk bertindak wajar. Cinta kadang mempunyai hakikatnya sendiri yang abadi padahal tak pernah dimiliki. Karena cinta dirasakan bukan dimiliki.

Jauh dari orang tua dan memutuskan untuk merantau di kota orang bukan suatu pilihan yang mudah untuk terus bertahan. Yah, saya kuliah di jogja. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Perawakan yang keras membuat saya terkadang susah untuk beradaptasi ditempat yang terkenal dengan kelemah lembutannya ini. Satu hal keputusan yang akan membentengi seluruh gerak girik yang nantinya saya pikir akan menjerumuskan saya adalah saya harus mempunyai sebuah pegangan dan teman yang baik agar orang tua tetap percaya pada saya yang jauh dirantau dikota orang. Saya memutuskan untuk mengikuti organisasi Islam dikampus tercinta. Saya harap saya disini akan mempunyai teman-teman yang akan memberikan saya jalan kebenaran, setidaknya saya akan menghabiskan waktu luang berguna bersama orang-orang yang beriman. Dua tahun kuliah dan selama dua tahun itulah aku berhubungan dengan rekan2, baik wanita atau pria dalam organisasi tersebut. disanalah saya mengenalnya. Wanita yang sekarang menjadi pendamping hidup saya. Kami sama-sama mengikuti organisasi rohani islam di kampus. tapi bukan berarti menyamakan karakter kami berdua yang saya keras dan dia pendiam. Organisasi islam tentunya memiliki batasan bagaimana kita harus bergaul dengan seorang laki dan perempuan. begitupun saya dengan wanita berpipi tembam ini.

Aku semakin dekat dengannya ketika sebuah event dilaksanakan dan aku menjadi ketuanya, dia menjadi sekretarisnya. Meskipun kami berbeda muhrim tapi karena jabatan kami yang memang harus selalu berdiskusi bersama, akhirnya saya dan dia semakin dekat. Kadang kita memang perlu untuk rapat membahas masalah kegiatan yang akan dilaksanakan berdua saja bahkan terkadang pembahasan kita menyimpang ke masalah pribadi. Perawakan wanita ini sangat muslimah sekali. Berjilbab besar, tidak pernah menatap saya karena kami berbeda muhrim dan selalu dengan hijab tentunya. Dalam satu diskusi saya merasa konsentrasi saya terganggu, dan dia sangat merasakan itu dan bertanya pada saya "Kamu ada apa? sepertinya hari ini beda sekali. Kalau ada masalah cerita saja, siapa tau Allah memberikan solusi melalui saya". Sebuah kalimat yang manis dari wanita yang manis. Akhirnya saya menceritakan semua kegundahan saya terhadapnya. Semua. Semua masalah yang terlalu komplikasi yang membuat hidup saya kali ini memang sedikit tidak beraturan. "Percaya saja sama Allah, saya yakin kamu bisa menjalani semua masalahmu atas seizin Allah". Lagi-lagi kalimat dahsyat dari orang yang berkarakter dahsyat.

Seiring berjalannya waktu kegiatan pun berjalan lancar dan kegiatan yang saya adakan menjadi sebuah kegiatan yang paling sukses di organisasi itu. Bukan berarti setelah kegiatan itu aku dan dia tidak berhubungan. Entah kenapa aku merasa lebih dekat dan sering curhat tentang hidupku padanya. meskipun aku tidak melihat wajahnya karena dia tak pernah menatapku dan kami berbincang dengan hijab. Kedekatan kami berlanjut semakin dekat selayaknya teman dekat biasa. Suatu ketika bergantian bukan aku yang cerita tentang masalahku. Tapi dia, wanita 'bersih' yang aku kira dapat menyelesaikan masalahnya dengan atas nama Allah ini akan dapat mengatasi semua masalahnya tanpa harus bercerita dengan siapa-siapa. "Gak tau kenapa, belakangan aku ngerasa kalau kamu harus tau masalah besar yang saya alami saat ini. Hati saya memaksa saya harus percaya sama kamu. Bahkan masalah ini tidak ada yang tau. Kamu kenal mas "Gian" dua angkatan diatas kita, ketua Rohis dulu. Dia meng khitbah saya. Dia mengajak saya taaruf. Ustadzah sudah bilang dengan saya. Bahkan mas Gian langsung datang ke saya kemarin. tapi yang membuat saya bingung adalah saya tidak mencintainya. Hati saya tidak bisa memilihnya, semua jalan sudah saya tempuh untuk meyakinkan hati saya. tapi tidak bisa. Dan saya tidak menerimanya dan juga tidak menolaknya". Semua perasaannya diungkapkan semua pada saya, kepada seseorang yang katanya sudah bisa dia percaya. saya tidak memberikan solusi, saya hanya mencoba untuk menjadi pendengar yang baik saja. dan itupun membuat dia senang. dan seketika dia menangis. Mungkin masalah ini sudah terlalu besar untuk wanita lemah lembut seperti dia. "Mas gian itu terlalu memaksa, dia ingin saya menjadi istrinya. Tapi hati saya lagi-lagi menolaknya. Kadang caranya meyakinkan sudah diluar batas kewajaran, itu membuat saya risih dan menjauh".

Waktu berlalu, saya melihat wanita itu memang benar. Saya melihat mas Gian terlalu untuk mendapatkan cinta dari wanita ini, dan sangat nampak bahwa wanita ini pun akhirnya menjauh bahkan sudah pada tahap sebal dan risih pada mas Gian. Mas gian pernah bilang ke saya karena mas tau, bahwa satu-satunya lelaki yang dekat dengan wanita itu adalah aku. Mas gian bilang akan menikahi wanita itu dan pasti. Sikap memaksa dari mas gian ini yang akhirnya membuat saya secara tidak langsung semakin dekat dengan wanita ini. Karena tidak ada lelaki lain yang dapat dia percaya. Akhirnya kita me labelkan hubungan kita sebagai seorang sahabat. "Pokoknya saya gak mau ada laki-laki yang mengajak saya menikah sampai saya benar-benar siap dan sudah bekerja". Menurut saya wanita ini dengan mas gian sangat cocok. wanita ini wanita panutan di kampus saya, dan mas gian merupakan lelaki islam panutan di kampus. Jadi apalagi yang memuat keduanya bingung. cinta memang susah ditebak.

4 tahun kami kuliah bersama dan akhirnya kami lulus dan mengembangkan cita-cita kami masing-masing sementara mas gian masih terlalu betah di kampus mengurus perpanjangan studi. Mungkin dia nyaman untuk menjadi sorang aktivis. Saya pulang ke Palembang dan wanita itu pulang ke Jawa Timur. Sebuah kota yang tidak dekat untuk saling berhubungan. Tapi lagi-lagi jarak tak menjadi masalah untuk sebuah hubungan persahabatan. Aku bekerja di sebuah perusahaan peternakan terbesar di Lampung dan suatu ketika aku harus menjalani training di surabaya dan iseng-iseng mengajak wanita itu berjalan-jalan di kota asalnya. Menjadi tour guide saya. Kita janjian di sebuah kafe dan aku bertanya iseng padanya "Saya bingung, antara kecewa dan senang dengan sikapmu terhadap saya. Menurutku, kamu itu wanita sholihah yang sangat muslimah. tapi kenapa mau jalan berdua dengan seorang lelaki ditempat umum tanpa ada muhrimnya?". "Saya sudah duga kalau kamu pasti akan mempertanyakan itu. Tapi hati saya tidak bisa bohong kalau saya sangat percaya dan nyaman menjadi sahabatmu". Akhirnya wanita itu bercerita tentang masalah yang sama saat kami kuliah dulu. "Teman SMA ku dulu ada juga yang mengkhitbahku, mengajakku taaruf. tapi lagi-lagi hatiku berkata tidak. sudah semua cara ku lakukan untuk meyakinkan. Tapi tetap tidak bisa. tapi dia lebih sopan dari mas Gian. namanya Raden, dia mengucapkan kalimat yang membuatku kaget di depan kedua orang tua ku.'terserah kamu mau berhubungan dengan siapapun, tapi kamu akan jadi istri saya' itu sebuah kata-kata yang menohok dan memaksa saya. Pasti kamu kenal saya kan. Prinsip saya, saya akan menjauhi dan Membenci semua laki-laki yang menyatakan perasaannya ke saya disaat saya merasa belum tepat pada waktunya". Aku kembali memberikan saran seadanya. Itulah alasanku mengapa aku hanya memendam perasaan jatuh cintaku pada wanita didepanku ini, yah, karena kalimat terakhrinya. Dia akan menjauhi, membenci, bahkan membumi hanguskan lelaki yang menyatakan cinta padanya di waktu yang tidak tepat. Dari pada aku harus dijauhi, dan dibenci olehnya, lebih baik aku tetap menjadi sahabatnya saja. Toh juga aku tetap nyaman bersamanya dan tetap menjalin hubungan dengannya, meskipun dengan label persahabatan. Menahan rasa itu memang gak mudah kawan. tapi kalau kita melakukannya dengan ikhlas dan atas dasar cinta yang tulus. yah tulus, semua semakin tidak berarti. Yah, tulus. saya tulus menahan rasa cinta saya dan menunggu yang katanya di waktu yang tepat. Bukannya cinta itu butuh dipertahankan bukan butuh diakui? Saya sadar dengan diri saya sendiri kalau saya terlalu buruk dan tidak pantas untuknya. Saya ingat akan sebuah hadits yang kira-kira "lelaki baik hanya untuk perempuan baik". Saya merasa tidak baik untuknya. Makannya menahan rasa cinta sampai waktu yang tepat adalah jalan terbaik. minimal sampai detik ini.

Setelah makan di cafe kami menghabiskan jalan2 berdua, saya bergaya seperti seorang pria metropolitan. sementara wanita ini berkerudung besar seperti mau pengajian. Jalan kamipun tidak bersampingan. Aku harus jalan 5 meter didepannya dan dia mengikutiku dari belakang. satu harian penuh kami bersama meskipun agak aneh.

Tahun-tahun berikutnya karena aku sangat sibuk dengan pekerjaanku jadi aku tidak berhubungan dengannya lagi. Dan akupun tidak tau kabarnya bagaimana. Saat aku iseng membuka facebook. Aku melihat ada pesan diinboxku seminggu yang lalu. Aku memang jarang sekali membuka FB. "Aku gak bisa hubungin kamu lewat HP, nomormu hilang, jadi lewat sini saja yah. Kamu ingat tidak kalau aku pernah cerita tentang seorang lelaki yang aku kagumi dari aku SMP. Tetanggaku. Semakin dewasa hatiku semakin kagum dengannya dan entah kenapa aku bergetar ketika melewatinya. Mungkin inilah rasa yang tidak bisa dimiliki untuk mas Gian dan Raden. Tapi aku hanya bisa memendam bertahun-tahun karena lelaki yang tetanggaku itu kan sangat muslim sekali. jadi dia tidak mungkin tau perasaanku. Jadi aku bisa merasakan cinta saja terhadapnya aku sudah senang. Tapi keajaiban datang, Kemarin, tepat di Miladku yang ke 29, dia datang kerumahku. dia menkhitbahku. Dia mengajakku menikah. lelaki yang sudah aku kagumi sejak SMP, lelaki yang aku kira cuma ada dalam hatiku saja, tersimpan saja akhirnya mengkhitbahku. Bagaimana tanggapanmu". Aku terdiam sejenak membaca kalimat demi kalimat. Antara bahagia dan sedih. Bahagia akhirnya wanita yang aku kagumi menikah dan menemukan belahan jiwanya. Sedih, karena rasaku padanya hanya untuk disimpan di peti mati dan tertancap begitu dalam di hati ini. Dia sudah menemukan jodohnya, kebahagiaannya yang dia inginkan selama ini. Perasaan kami sebenernya sama. sama-sama memendam kekaguman. Tapi dia lebih beruntung, dia mendapatkan yang dia inginkan. Sementara aku hanya dengan harapan. Bermain-main dengan rasa yang telah lama tersimpan. "aku bahagia dengernya, kalau nikah undang-undang yah, maaf baru bales".

Kecewa. aku kembali kepada kesibukanku dan mencoba untuk memendam semuanya, memendam rasa yang sudah tersimpan cukup lama. dan seiring berjalannya waktu aku kembali lupa menghubunginya dan tetap menunggu undangannya. Undangan pernikahannya dengan lelaki yang sangat dicintainya. 2 tahun kami tidak berhubungan dan ketika aku menonton film ketika cinta bertasbih. aku jadi ingat dengan sosok wanita itu dan iseng mencoba menghubunginya lagi. Ternyata sekarang dia sudah menjadi pengusaha susu di jawa timur. Dan mengenai jodohnya, katanya dia tidak jadi menikah dengan lelaki itu. lelaki itu harus kuliah S2 di turki sedangkan wanita itu tidak mau menunggu terlalu lama untuk menikah. Aku terkejut mendengar berita itu. Tapi kenapa dia tidak curhat kepadaku? mungkin dia juga sudah melupakanku. Kami jarang berhubungan saat itu. Aku harap dia akan menemukan lelaki lain yang akan mengkhitbahnya.

Iseng-iseng karena mengisi waktu luang. Aku menuliskan kisah aku dengan wanita itu di blog milikku pribadi yang menurutku tidak ada yang mungkin membacanya. Karena blogku sangat tidak menyenangkan untuk di baca. aku membuat blog karena sedang trend dan menjadi gaya hidup saat itu. kepuasan pribadi lah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tidak tau siapa, tak ada identitasnya sedang komen di kisahku yang aku tulis di blogku. berarti blogku dibaca oleh orang. Alhamdulilah. "Kisah mas luar biasa, semoga mas mendapatkan apa yang mas inginkan. Cinta itu urusan Allah mas". Hanya kalimat itu saja yang tertuang di komentarnya. Aku membalasnya dan kami saling berbalasan. dan satu balasan membuat hatiku bergerak "Kalau mas hanya diam dengan rasa yang tertahan. bagaimana ada yang tau kalau mas sesungguhnya punya rasa yang kuat. Bagaimana kalau wanita yang mas suka juga punya rasa yang sama? mas masih seorang lak-laki kan? laki-laki yang tidak terlalu pengecut hanya sekedar mengungkapkan rasa? kalau dia menjauhi dan membenci mas setelah mas bilang mas suka sama dia berarti mas bukan sahabat dia. Mas sahabatnya, jadi dia punya jawaban dan tindakan yang berbeda yang telah ia lakukan dengan Gian dan Raden". Dengan cambuk kalimat itu aku memberanikan diri untuk mengungkapkan rasaku lewat pesan FB. Dengan kalimat yang panjang mencoba menjelaskan rasa yang aku miliki, rasa sayang sudah tersimpan cukup lama. Dan aku sudah memikirkan dampak yang aku terima. Aku akan di jauhi dan dibenci tapi setidaknya aku sudah menjadi lelaki yang tidak pengecut. Aku pun tak pernah berharap ada balasan apa-apa dari message yang aku kirim padanya. Aku harap malah dia tidak baca. sedikit menyesal aku mengirim pesan padanya. Tapi aku coba untuk melupakan tindakan bodohku itu dengan aktifitas yang sudah aku jalani dengan pekerjaanku.

Suatu hari aku iseng buka FB dan ada satu message. Ternyata wanita itu membalas pesanku. "aku sudah tau tentang rasa yang kamu miliki. Kemarin mas Gian beserta istrinya datang kerumahku, mencoba menjelaskan tentang rasamu yang tersimpan cukup lama dengan ku. Mas Gian tau karena membaca blogmu dan mencoba berdiskusi denganmu melalui komen tentang kesungguhan rasamu padaku. Hingga mas gian rasa kamu orang yang tepat untukku. Aku pun sudah membaca blogmu dari Mas Gian. Terima kasih sudah mencintaiku, dan aku tak akan membenci orang yang sebenarnya tidak aku sadar aku cintai dan mencintaiku. dari rasa yang tersembunyi dalam dekapan persahabatan". Ternyata mas Gian membaca blogku. itu mas gian. aku baru ingat kalau yang mengajari aku buat blog juga dulu mas Gian jadi wajar saja mas Gian tau blogku. Saat itu juga aku langsung me nelpon wanita itu. wanita yang tersimpam manis cukup lama di hatiku. Aku sembunyikan untuk aku miliki. Tak lama kemudian karena kondisi orang tua wanita itu yang sakit-sakitan. Dan wanita itu tak mau ayahnya tidak ada saat pernikahannya. Akhirnya aku menikah dengannya dan kami sedang menunggu kelahiran anak pertama kami saat ini. 8 bulan mengandung. Tuhan pun Tau kalau Aku yang jadi Juaranya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Silahkan komentarnya. Pasti diantara kita pernah merasakan cinta. Tapi tidak semua dari kita sadar akan menghargai rasa cinta dan. Tidak tidak semua orang mengerti bagaimana caranya menghargai rasa cinta yang dia miliki. Hinggu meyakinkan Tuhan untuk menjadikan kita Juara dalam cinta. Setiap orang berhak untuk mendapatkan cintanya, yah. orang yang sudah berhasil menghargainya rasa cintanya atas seizin Allah SWT.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :