Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Senin, 02 April 2012

Cinta Sendiri


Takdirku memang selalu bisa mencintai dan berharap pada cinta itu sendiri. Tanpa perduli apakah dy mencintai. Seluruh kata pujangga seakan habis terbuai-buai menampar dinding-dinding kamar yang hampa. Selimut menyadari keadaanku yang semakin sepi tanpa cinta, berani membayangi, menatap pada kekosongan ruang yang pengap dipenuhi kata-kata mutiara. Pujangga sekalipun akan kalah jika harus membuktikan rasa. Dan kudekap selimut dengan kencang agar aku tersadar bahwa kesepian ini bukan hayalan. Ini nyata. Buta tanpa cinta. Satelit mana yg tidak aku gunakan utk memberi sebuah pertanda. Pujangga mana yg tidak aku pakai untuk sebuah ungkapan? Kumelirik jam didinding. Satu jam yang lalu aku memikirkannya. Kubunuh waktuku malam ini dengan berharap bahwa cinta akan datang. Lagi lagi tabu. Kupejamkan mata berharap tuhan mengasihaniku, memberiku sebuah mimpi. Ternyata cinta menuntut sebuah kenyataan. Bunyi detik jam semakin membuat aku percaya bahwa sebenarnya cinta itu tak ada. Jatuh pada pukul berapakah pikiranku akan mengaung? Tersiksa akan sebuah harapan. Bunyi lonceng tiba tiba saja mengalun memberikan aku kenikmatan akan sebuah harapan. Dan akupun terbuai dan mencoba berbincang pada mimpiku malam ini. Akankah besok kabut akan muncul lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :