Hari ini aku tak mengerti.
Hari ini gundah dan hari ini juga aku resah… merasakan semua hidup yang sudah
terlanjur berjalan. Melangkah bertahap-tahap hanya untuk tau apa itu hidup
sebenarnya. Begitu juga yang aku lakukan dipagi ini. Merangkai, membuat, dan
merencanakan apa yang aku lakukan hari ini. Aku hanya ingin tau apa yang
sepantasnya aku lakukan. Dan aku buta selama ini dengan langkahku yang kosong.
Mencoba untuk mengintip takdir atau garisan yang aku anggap salah sejak aku
masih kecil. Aku hanya siap, siap menjalani apa yang Dia beri. Tapi hidup tak
sesederhana itu. Aku harus bisa merangkai mimpiku meski nanti takdir berkata
lain. Meski takdir tak sependapat dengan ini. Tapi setidaknya aku telah membuat
garis dalam hidupku untuk aku lalui diawali dengan sebuah mimpi. Mimpi yang
kosong dan ku buat perlahan agar kekosongan itu menjadi indah. Tapi sayang
sekali sampai saat ini aku tak tau membedakan apa itu mimpi dan kehidupan. Mimpi
= kehidupan, atau kehidupan = mimpi. Tapi sedikit demi sedikit setidaknya aku
mengerti bahwa awal dari hidup adalah mimpi. Lalu kehidupan itu berjalan sesuai
yang kita inginkan, tergantung dengan seberapa kreatif kita merangkai mimpi
itu. Tapi, aku tidak tau tentang semua mimpiku yang telah aku rangkai, jadi
selama ini aku merangkai apa? Kepalsuan? Yang selama ini telah aku buat dalam
ketidakpuasan. Atau Tuhan sengaja menyembunyikan mimpiku agar aku selalu terus
bermimpi. Lalu kapan aku mulai merangkai hidupku? Atau selama ini aku bermimpi
buruk sehingga wajar saja aku menjalani hidup ini dengan dengusan sapi di
pinggir jalan. Sulit. Atau aku bermimpi seorang wanita telanjang berdiri
membuat aku bernafsu lalu wanita itu menghilang lalu apa yang harus aku rangkai
dengan kebusukan ini? Jawabannya hanyalah kesabaran dan kepasrahan pada wanita
telanjang pada mimpiku. Mungkin hidupku akan aku jalani dengan wanita yang
selama ini sudah aku rencanakan. Tapi aku sendiri tak tau mimpi itu. Dan
bagaimana aku membuat sebuah kepalsuan hidup ini menjadi nyata. Agar kebenaran
tetap aku rasakan, dan perjalanan yang telah aku jalani tidak sia-sia sesuai
yang aku rencanakan bukan aku mimpikan. Karena mimpi itu selalu berhubungan
dengan kebimbangan sementara sebuah perencanaan akan berjalan dengan biasanya.
Tanpa ada campur tangan aku dalam hidupku. Mungkin ini lucu jika sekedar
ditertawakan. Atau lebih sedih jika diberi tangisan. Tapi aku yakin di
pilah-pilah antara mimpi dan perencanaan terdapat garis tangan T U H A N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar mu sangat berarti :