Indah

Memulai cerita hari ini dengan sebuah kata terindah. "Perjuangan"

Kamis, 05 April 2012

Perjalanan Hidup


Hari ini aku tak mengerti. Hari ini gundah dan hari ini juga aku resah… merasakan semua hidup yang sudah terlanjur berjalan. Melangkah bertahap-tahap hanya untuk tau apa itu hidup sebenarnya. Begitu juga yang aku lakukan dipagi ini. Merangkai, membuat, dan merencanakan apa yang aku lakukan hari ini. Aku hanya ingin tau apa yang sepantasnya aku lakukan. Dan aku buta selama ini dengan langkahku yang kosong. Mencoba untuk mengintip takdir atau garisan yang aku anggap salah sejak aku masih kecil. Aku hanya siap, siap menjalani apa yang Dia beri. Tapi hidup tak sesederhana itu. Aku harus bisa merangkai mimpiku meski nanti takdir berkata lain. Meski takdir tak sependapat dengan ini. Tapi setidaknya aku telah membuat garis dalam hidupku untuk aku lalui diawali dengan sebuah mimpi. Mimpi yang kosong dan ku buat perlahan agar kekosongan itu menjadi indah. Tapi sayang sekali sampai saat ini aku tak tau membedakan apa itu mimpi dan kehidupan. Mimpi = kehidupan, atau kehidupan = mimpi. Tapi sedikit demi sedikit setidaknya aku mengerti bahwa awal dari hidup adalah mimpi. Lalu kehidupan itu berjalan sesuai yang kita inginkan, tergantung dengan seberapa kreatif kita merangkai mimpi itu. Tapi, aku tidak tau tentang semua mimpiku yang telah aku rangkai, jadi selama ini aku merangkai apa? Kepalsuan? Yang selama ini telah aku buat dalam ketidakpuasan. Atau Tuhan sengaja menyembunyikan mimpiku agar aku selalu terus bermimpi. Lalu kapan aku mulai merangkai hidupku? Atau selama ini aku bermimpi buruk sehingga wajar saja aku menjalani hidup ini dengan dengusan sapi di pinggir jalan. Sulit. Atau aku bermimpi seorang wanita telanjang berdiri membuat aku bernafsu lalu wanita itu menghilang lalu apa yang harus aku rangkai dengan kebusukan ini? Jawabannya hanyalah kesabaran dan kepasrahan pada wanita telanjang pada mimpiku. Mungkin hidupku akan aku jalani dengan wanita yang selama ini sudah aku rencanakan. Tapi aku sendiri tak tau mimpi itu. Dan bagaimana aku membuat sebuah kepalsuan hidup ini menjadi nyata. Agar kebenaran tetap aku rasakan, dan perjalanan yang telah aku jalani tidak sia-sia sesuai yang aku rencanakan bukan aku mimpikan. Karena mimpi itu selalu berhubungan dengan kebimbangan sementara sebuah perencanaan akan berjalan dengan biasanya. Tanpa ada campur tangan aku dalam hidupku. Mungkin ini lucu jika sekedar ditertawakan. Atau lebih sedih jika diberi tangisan. Tapi aku yakin di pilah-pilah antara mimpi dan perencanaan terdapat garis tangan T U H A N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar mu sangat berarti :